selamat datang di rayhidtoanami.blogspot.com
Read more: Cara Membuat Text Berjalan Di TAB Browser - wIzYuLoVeRz http://wizyuloverz.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-text-berjalan-di-tab.html#ixzz26Dzaz91a Please Attach Sources After Copying Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

Selasa, 11 September 2012

KONSEP DESAIN

Desainer   grafis   memecahkan   masalah   komunikasi   yang   ditugaskan kepadanya  dan  memaksa  pemirsanya  menangkap  gagasan  tertentu  yang  bisa membangkitkan emosi, logika, atau keinginan tertentu. Pada umumnya desainer grafis banyak memanfaatkan gambar, foto, simbol dan berbagai bentuk bahasa dan elemen visual.
Desain  yang  baik  adalah  tercapainya  komunikasi  visual,  sebagai  tujuan desainer,  kepada  sasaran  yang  dituju.  Dengan  menggunakan  elemen-elemen dasar  desain  yang  baik,  akan  menghasilkan  karya  yang  baik  pula.  Untuk menghasilkan karya yang maksimal, para desainer harus mendalami, mengerti, dan menggunakan teori dasar yang ada di dalam masing-masing elemen desain tersebut.  Akan  tetapi,  bukan  hal  yang  mudah  dalam  menggabungkan  kaidah- kaidahnya  sehingga  tidak  saling  bertabrakan  melainkan  saling  menunjang  satu sama  lainnya  karena  masing-masing  elemen  desain  mempunyai  arti  visual  dan karakter sendiri.

Teori Desain Etnik

Desain  Etnik  adalah  gaya  desain  yang  memasukan  unsur-unsur  visual kebudayaan   lokal   didalamnya.   Biasanya   unsur-unsur   tersebut   berasal   dari kebudyaan   lama,   kuno,   tribal   atau   warisan   nenek   moyang.   Desain   etnik berkembang sebagai tanggapan modernitas kebudayaan dunia.
Desain  dengan  nuansa  etnik  lahir  akibat  persentuhan  dunia  modern Barat  dengan  kebudayaan  non  Barat  khususnya  budaya  Timur.  Orang-orang Timur  yang  lekat  dengan  akar  budayanya  mencoba  menghadirkan  “keberadaan dirinya” dalam komunitas global melalui berbagai cara, termasuknya didalamnya karya desain.
Desain  dengan  nuansa  etnik  adaptasi  dunia  modern  dalam  konteks lokal  biasanya  hadir  di  tempat  dengan  latar  kebudayaan  yang  begitu  kuat mengakar   dalam   masyarakat.   Dengan   adanya   dominasi   kebudayaan   lokal (berbentuk  kebudyaan  tunggal/monoculture)  dalam  semua  lapisan  masyarakat, budaya  etnisitas  menjadi  keseharian  masyarakat,  sehingga  idiom-idiom  visual etnik dengan mudahnya diangkat ke dalama karya desain modern secara alamiah tanpa berkesan prematur.

Teori Tipografi

Tipografi  merupakan  seni  dan  tehnik  untuk  type  memodifikasi  type glyphs  (karakter),  dan  mengatur  type.  Karakter  diciptakan  dan  dimodifikasi menggunakan  variasi  tehnik  ilustrasi.  Pengaturan  untuk  type  adalah  pemilihan type faces, point size, line strenght, leading (line spacing), dan letter spacing.
Tipografi dikerjakan oleh typesetters, compositors, typographers, graphic artists,   art   directors,   dan   clerical   workers.   Sebelum   era   digital,   tipografi merupakan  pekerjaan  spesialis.  Digitalisasi  membuka  tipografi  untuk  generasi baru dan pengguna layout.

Readibility dan Legibility

Readability dan legibility adalah dua hal yang berbeda. Yang dimaksud dengan readability adalah bagaimana bahasa tertulis dapat dibaca dan dimengerti – dipengaruhi oleh kesulitan bahasa, bukan karena tampilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi   include   adalah   seperti   kalimat   dan   panjang   kata-kata,   dan penggunaan kata-kata yang sulit.
Sementara itu, legibility menjelaskan betapa mudahnya atau nyamannya typeset  dapat  dibaca.  Hal  ini  tidak  berhubungan  dengan  konteks  atau  bahasa, melainkan karena ukuran dan penampilan dari teks yang ditampilkan.

Teori Grid

Audre  Jute  dalam  bukunya  GRIDS  :  The  Structure  of  Graphic  Design menyebutkan  bahwa  tujuan  utama  penggunaan  grid  adalah  untuk  menciptakan keteraturan   dan   menghindari   adanya   kekacauan.   Grid   membantu   pembaca menemukan  materi  di  tempat  yang  diharapkan  setiap  saat,  baik  ketika  sedang secara  santai  membuka  halaman  demi  halaman  pada  majalah,  ataupun  ketika secara  cepat  membaca  sebuah  jurnal  profesional  untuk  mendapatkan  informasi yang relevan.
Otl Aicher seorang desainer yang terkenal untuk kekakuan dan kekuatan tipografi  dan  layoutnya  menjabarkan  kegunaan  grid  sebagai  penolong  desainer untuk  berpikir  secara  konstruktif  dengan  cara  yang  terkonstukturisasi  dengan membatasi pemilihan penggunaan elemen untuk setiap halaman. Kedua, sebagai pembawa unity dalam sebuah desain.
Dengan  meletakan  sebuah  huruf  di  landasan  yang  memiliki  batasan memberikan relasi antara huruf dan pinggiran, dan jarak yang diciptakan seputar huruf  tersebut.  Kemudian  ketika  bertambahnya  huruf,  gambar,  atau  yang  lain- lainnya,  relasi  tersebut  akan  menjadi  lebih  rumit.  Proses  yang  dapat  diatur dengan   cara   yang   tak   disengaja,   dapat   diprediksi   dan   determinasi   dengan penggunaan sebuah grid.
Josef  Muller-Brockmann berkata,  “To  function  successfully,  the  grid system, like all workable systems, must be interpreted as freely as necessary. It is this very freedom which adds richness and a note of surprise to what might... be potentialy lifeless.”
Secara  khusus  bagi  desainer  grafis,  grid  mempunyai  beberapa  tujuan, yaitu :
  1. Pengulangan   (repeatability),   untuk   membuat   halaman-halaman   yang serupa   dalam   desain   yang   berbeda-beda   terlihat   sama,   atau   untuk memberikan kesatuan penampilan bagi bermacam desain tunggal.
  2. Komposisi, bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu : Menggabungkan bodytext dengan ilustrasi, fotografi atau display text; Mengatur   ukuran,   bentuk   dan   keseimbangan   elemen-elemen   untuk menciptakan  prioritas  relatif  yang  tepat  serta  membantu  pemahaman tanpa merusak sususan pengulangan.
  3. Komunikasi, yaitu bertujuan mengkomunikasikan pesan. Adapun elemen-elemen dari sebuah grid antara lain adalah : Ukuran kertas; Tipografi; Margin; Kolom; Area / daerah putih
Beberapa jenis grid :
  • Manuscript grid
  • Column grid
  • Modular grid
  • Hierarchical grid

Teori Layout

Menurut Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya:
  1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat;
  2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan
  3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi, dan selaras
  4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna
  5. Harmoni  adalah  keselarasan  atau  keserasian  hubungan  antara  unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman dan keindahan
  6. Proporsi merupakan suatu perbandingan
  7. Kontras merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang

Teori Cover

Kover  buku  merupakan  penutup  pelindung  untuk  menyatukan  semua halaman  sebuah  buku.  Ada  dua  jeni  kover  yaitu  hardcover  dan  paperbacks. Selain  itu  ada  alternative  lain  yang  bisa  ditambahkan  dari  dust  jackets,  ring- binding, paper-boards (tehnik yang digunakan di abad ke 19), dan hand-binding.

Teori Ilustrasi

Ilustrasi  merupakan  unsur  penting  yang  sering  digunakan  dalam komunikasi  sebuah  desain  buku  karena  sering  dianggap  sebagai  bahasa universal   yang   dapat   menembus   rintangan   yang   ditimbulkan   oleh perbedaan bahasa dan kata-kata. Ilustrasi dapat mengungkapkan suatu hal dengan lebih cepat dan efektif daripada teks.
Drs.  Soemarsono.  D  menyatakan  bahwa  ilustrasi  dapat  dibedakan menjadi  dua,  yaitu:  utama  dan  pendamping.  Ilustrasi  utama  digunakan untuk menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama.
Fungsi ilustrasi dalam sebuah desain buku adalah sebagai berikut :
  1. Menarik perhatian pembaca
  2. Memperjelas pembaca dalam memahami isi buku
  3. Mendramatisasi pesan
  4. Merangsang minat membaca keseluruhan pesan
  5. Menjelaskan suatu pernyataan
  6. Menciptakan suatu suasana khas
  7. Menciptakan suatu karakter yang unik dalam keseluruhan desain buku

Teori Warna

Menurut  Russel,  1992,  salah  satu  unsur  yang  paling  serba  guna untuk sebuah desain adalah warna. Warna dapat menarik perhatian dan membantu  menciptakan  sebuah  mood (suasana hati). Bergantung pada daya tarik suatu karya, warna dapat digunakan dengan beberapa alasan berikut:
  1. Warna merupakan sebuah alat untuk mendapat perhatian.
  2. Warna dapat menyoroti unsur-unsur khusus secara realistis dalam warna
  3. Warna memiliki bahasa psikologis yang menyusun mood karya tersebut.
  4. Menurut Affendi, 1978, intesitas warna dapat dinaikan atau diturunkan dengan cara:
  • Meletakkan di atas latar yang kontras-intesitas naik.
  • Meletakkan di atas latar yang analog-intesitas turun.
  • Mencampur dengan abu-abu-intesitas turun.
Warna dibagi dalam 3 kategori, yaitu terang (muda), sedang, gelap (tua), dan sebagai pertimbangan keterlihatan audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut :
  1. Terang, nilai daya pantul 50% sampai 70%
  2. Sedang, nilai daya pantul 25% sampai 50%
  3. Gelap, nilai daya pantul 5% sampai 25% 
Karakteristik warna :
  1. Warna   terang   (disukai   oleh   muda-mudi,   membuat   produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata).
  2. Warna   keras/hangat   (termasuk   di   dalamnya   adalah   warna merah, oranye, kuning, warna-warna ini memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar, terutama warna merah dan oranye, sehingga sangat tepat diaplikasikan pada media yang menuntut perhatian lebih).
  3. Warna lembut/dingin (termasuk di dalamnya adalah warna hijau dan  biru,  warna  ini  kurang  dinamis  bila  dibandingkan  dengan warna  keras,  namun  cocok  digunakan  untuk  produk-produk tertentu).
  4. Warna  muda/pucat  (tampak  ringan  dan  kurang  berdaya  bagi muda-mudi).
  5. Warna   medium   (sifatnya   umum,   dan   sangat   serasi   bila dikomposisikan dengan warna yang memiliki nilai pantul lebih tinggi).
  6. Warna  tua  (memiliki  nilai  pantul  paling  rendah,  dan  harus dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi, serta bila   dipajang   pada   rak   penjualan   buku   harus   dengan   latar belakang yang kontras dan penerangan yang cukup agar mudah terlihat).

Teori Word and Image

Tidak dapat dipastikan siapakah yang pertama kali menggunakan terminologi  typhophoto,  tetapi  pada  tahun  1925  Laszlo  Moholy-Nagy mengumumkan  bahwa  kombinasi  tipografi  dan fotografi  merupakan “the new visual literature”.
Perbedaan antara penggunaan kata dan gambar, dengan kata-kata sendirian,   terutama   di   dalam   masa,   merupakan   kemampuan   untuk dimengerti   secara   cepat   –   kata   dan   gambar   “bukan   sistem   yang terlambat;   informasi   dicerna   secepatnya.   Kekuatan   terbesar   bahasa visual  terletak  di  kecepatan,  dan  bukti  spontan.  Secara  visual,  anda melihat content and form simultaneously”, kata psikologi A Dondist.

0 komentar:

Posting Komentar